Jakarta - Perusahaan penyelenggara balap mobil yaitu
Formula One (F1) menunda pelaksanaan penjuaan saham perdana (IPO/initial
public offering) senilai US$ 3 miliar di Singapura, karena pasar saham
yang belum stabil.
Bos F1 Bernie Ecclestone mengatakan, IPO F1
akan dilakukan sambil menunggu waktu yang tepat. F1 akan melaporkan
penundaan rencana IPO-nya ke otoritas Singapura pekan depan.
Lewat
keputusan ini, berarti F1 mengikuti jejak Graff Diamonds, perusahaan
penjual perhiasan besar di London, yang juga menarik rencana IPO senilai
US$ 1 miliar karena pasar saham masih guncang akibat krisis Eropa dan
perlambatan ekonomi di China.
Seperti dikutip dari Reuters,
Jumat (1/6/2012), Ecclestone mensinyalkan penundaan IPO tersebut. Belum
lagi IPO Facebook senilai US$ 16 miliar di awal Mei ini tidak berjalan
baik, saham jejaring sosial tersebut turun hingga 22%.
Sebuah
sumber Reuters mengatakan, meskipun ditunda, tapi pre marketing
penjualan saham IPO F1 tetap berlanjut. "F1 tetap melakukan pembicaraan
dengan investor," katanya.
Meskipun begitu, Ecclestone menolak
mengatakan IPO F1 ditolak karena memang belum ada tanggal pasti kapan
IPO akan dilakukan. "Saya hanya mengatakan tahun ini, saya katakan akan
dilakukan tahun ini," imbuhnya.
Selama ini, sepertiga pendapatan
F1 didapat dari promosi, seperti Bahrain dan Abu Dhabi yang membayar US$
40 juta lebih setahun untuk mendapatkan hak pelaksanaan balap F1 di
negara tersebut.
Sepertiga pendapatan lainnya didapat dari hak
siar, dan sisanya dari iklan serta bisnis non inti seperti transportasi.
Seperti dikabarkan, Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan UBS telah
ditunjuk sebagai penjamin emisi IPO F1.
0 komentar:
Posting Komentar