REPUBLIKA.CO.ID, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan
Menteri Keuangan Yair Lapid sepakat untuk memotong anggaran militer
Israel atas keprihatinan mendalam tentang defisit anggaran. Netanyahu
dan Lapid pada Ahad (24/3) sepakat untuk memangkas pengeluaran militer
Israel untuk mengurangi defisit 16 miliar shekel.
Berdasarkan konsensus baru, tugas dari beberapa tentara akan
dipersingkat menjadi kurang dari tiga tahun dan sejumlah rencana pensiun
dini akan dibatalkan. Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon mengecam rencana
tersebut dan menyebutnya sebagai rencana yang tidak bertanggung jawab
seperti dilansir kantor berita Irna.
Lapid dalam sebuah pernyataan yang ia muat di halaman Facebook-nya
menulis bahwa dirinya sangat khawatir tentang data ekonomi yang
diberikan kepadanya dalam pertemuan dengan para pejabat keuangan.
Menurut Lapid, pemotongan menyakitkan tersebut perlu dilakukan untuk
menyeimbangkan anggaran. Lapid juga berniat memangkas pendanaan rencana
pembangunan infrastruktur terutama jalan dan kereta api dan
menghentikan pendidikan yang disubsidi pemerintah Tel Aviv.
Sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh Yuri Levada Center Rusia pada
bulan Februari menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen warga Israel
melihat masalah ekonomi sebagai tantangan terbesar yang dihadapi kabinet
baru Netanyahu.
Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Dana Moneter
Internasional (IMF) pada bulan Desember 2012, Israel memiliki salah satu
tingkat kemiskinan tertinggi di antara 35 anggota Organisasi Kerjasama
Ekonomi dan Pembangunan.
0 komentar:
Posting Komentar