REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Imam Nur Suharno
Setiap Muslim seharusnya memiliki keinginan yang kuat untuk melaksanakan shalat Tahajud setiap malam hingga menjadi terbiasa.
Orang-orang saleh zaman dahulu tekun menjalankannya, baik pada musin
panas maupun dingin. Mereka memandang seolah-olah shalat Tahajud itu
adalah sesuatu yang wajib (HR Tirmidzi).
Jika terlewatkan sekali
saja mereka menganggap itu sebagai musibah yang besar baginya. Pastinya,
selain sebagai ’mesin keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat
besar dalam kehidupan mereka yang istikamah menjalankannya.
Di
antaranya, pertama, untuk menjaga kesehatan. Tidak diragukan lagi bahwa
shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam
penyakit. Oleh karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk
shalat Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tidak mudah
terserang penyakit.
Rasulullah SAW bersabda, “Lakukanlah shalat
malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana
mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus
kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh.” (HR
Tirmidzi).
Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan. Setap
manusia pasti mendambakan ketampanan/kecantikan dalam dirinya. Nah,
melalui terapi shalat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang
didambakannya, tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun.
Yaitu
jaminan ketampanan/kecantikan yang dihasilkan dari shalat Tahajud, tidak
terbatas pada tampilan lahir, juga dapat menghasilkan
ketampanan/kecantikan batin.
Rasulullah SAW bersabda,
”Barangsiapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan
terlihat tampan/cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga,
meningkatkan produktifitas kerja. Selain manfaat untuk kesehatan dan
merawat ketampanan/kecantikan, shalat Tahajud juga diyakini dapat
meningkatkan produktifitas kerja yang berbasis spiritualitas.
Oleh
karena itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia
(SDM) yang handal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah
membiasakan shalat Tahajud pada setiap malamnya.
Rasulullah SAW
bersabda, ”Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara
kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan
dia berkata: ”Malam masih panjang, maka tidurlah”.
Jika orang tadi bangun lalu berdzikir kepada Allah SWT, maka terlepas
satu ikatan, jika dia berwudhu, maka terlepas satu ikatan yang lainnya,
dan jika dia melaksanakan shalat, maka terlepas semua ikatannya.
Pada
akhirnya dia akan menjadi segar (produktif) dengan jiwa yang bersih,
jika tidak, maka dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi
rasa malas.” (HR Bukhari).
Keempat, mempercepat tercapainya
cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal
guna menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan
diri untuk shalat Tahajud, karena doa yang mengiringi Tahajud akan
dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki:
Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan
selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat.
Allah
berfirman kepada para Malaikat-Nya, “Apa yang mendorong hamba-Ku
melakukan ini?” Mereka menjawab, “Wahai Rabb kami, ia melakukan ini
karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.” Allah berfirman,
“Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan
(cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR
Ahmad).
Semoga Allah SWT membimbing kita untuk mendawamkan shalat Tahajud dan dapat merasakan manfaatnya. Amin.
N
0 komentar:
Posting Komentar