Washington - Tragedi penembakan di sebuah sekolah dasar
(SD) di Connecticut, Amerika Serikat (AS) menyisakan kepedihan bagi
seluruh rakyat AS. Presiden Barack Obama pun memerintahkan dikibarkannya
bendera setengah tiang di seluruh wilayah AS untuk menghormati para
korban tewas.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (15/12/2012),
intruksi Presiden Obama ini dikeluarkan beberapa saat setelah dirinya
mendapat laporan soal insiden tragis yang menewaskan 27 orang, 20 orang
di antaranya merupakan anak-anak. Intruksi pengibaran bendera setengah
tiang ini berlaku efektif hingga 18 Desember mendatang.
Pengibaran
bendera setengah tiang ini wajib bagi seluruh fasilitas dan gedung
pemerintahan maupun militer, termasuk juga Gedung Putih AS. Lebih
lanjut, Obama mengutuk aksi penembakan brutal tersebut yang disebutnya
sebagai 'aksi tidak berperikemanusiaan'.
Dalam pidatonya
menanggapi tragedi ini di Gedung Putih, Obama sempat menangis. Obama
yang juga ayah dari 2 orang anak ini sempat menghentikan pidatonya
selama beberapa detik untuk menyeka air matanya dan menenangkan diri.
"Sebagian
besar korban tewas merupakan anak-anak, anak kecil yang lucu yang
berusia antara 5 hingga 10 tahun. Masih banyak hal yang harus mereka
lalui dalam hidup, ulang tahun, kelulusan, pernikahan, hingga memiliki
anak mereka sendiri," tutur Obama dalam keterangannya di Gedung Putih
AS, Jumat (14/12) malam waktu setempat.
Dalam pidatonya, Obama
menjelaskan, dirinya berkomentar bukan sebagai Presiden AS, namun
sebagai seorang ayah. "Hati kita hancur hari ini, bagi para orang tua
dan kakek nenek, saudara perempuan dan saudara laki-laki dari anak-anak
kecil ini dan keluarga yang ditinggalkan," ucapnya.
Aksi
penembakan brutal terjadi di SD Sandy Hook, Newtown, Connecticut, AS,
pada Jumat (14/12) waktu setempat. Penembakan ini menewaskan total 27
orang, terdiri atas 20 anak-anak dan 7 orang dewasa termasuk pelaku.
Pelaku penembakan yang masih berusia 20 tahun masuk ke dalam ruang kelas
dan melepas tembakan secara membabi buta, kemudian bunuh diri.
0 komentar:
Posting Komentar