Statistik terakhir di bulan September 2009 telah memperkirakan jumlah pengguna Indonesia sebanyak sekitar 30 - 35 juta pengguna.
Angka ini meyakinkan pelaku bisnis internet akan peluang yang cerah di masa mendatang.
Mengingat angka tersebut hanya mewakili kurang lebih 13 persen dari angka populasi, potensi pertumbuhan masih sangat terbuka lebar.
Melihat apa yang telah terjadi di belahan barat bumi ini, cukup untuk menggambarkan, sekaligus menjanjikan berbagai macam peluang yang bisa terjadi dengan media digital ini.
Tidak heran dalam 2 tahun terakhir mulai banyak bermunculan situs-situs lokal, baik swasta atau BUMN, yang mulai menyasar sektor perdagangan maya (e-commerce).
Peluang ini juga tidak dilewatkan oleh para pengusaha kecil dan menengah (UKM) untuk mulai mengadopsi media internet sebagai kanal pemasaran, atau bahkan media utama dalam menjalankan bisnisnya.
Di sela maraknya kabar gembira akan peluang usaha lewat internet, mulai tumbuh mitos atau asumsi baru yang sering disalahartikan. Berikut ini adalah beberapa mitos atau anggapan tentang bisnis online yang kiranya kurang pas atau sering disalahpahami.
Asumsi yang paling difavoritkan orang adalah anggapan bahwa memulai sebuah bisnis online itu murah, alias tidak memerlukan biaya yang banyak.
Anggapan ini tidak salah, meskipun juga tidak benar seluruhnya. Untuk memulai sebuah toko onlinememang tidak diperlukan biaya sebesar menyewa stan di mal mewah di pusat kota. Maka biaya yang dikeluarkan tidak seharusnya sebesar bisnis toko nyata.
Namun, menjalankan sebuah toko online, layaknya sebuah bisnis pada umumnya, tidaklah jauh berbeda.
Untuk mencapai suatu kesuksesan, bisnis online masih melibatkan faktor-faktor umum, seperti modal usaha, biaya operasional, strategi pemasaran, dan banyak lagi. Tentunya ini menuntut biaya yang lumayan, tergantung gebrakan yang akan dilakukan.
Selain itu, dalam bisnis online, Anda juga akan berurusan dengan dunia teknologi.
Anda patut bersyukur bila Anda mengerti semua seluk beluk Internet dan cara kerjanya, termasuk cara-cara untuk memulai dan merawat sebuah toko online. Untuk memahaminya, mungkin bisa dilakukan dengan mencari informasi atau konsultasi sebanyak mungkin.
Namun, apakah Anda bisa melakukan semuanya dari awal sampai akhir? Suatu saat juga diperlukan satu orang yang ditugasi khusus untuk mengawasi kinerja toko online ini. Ini adalah satu tenaga kerja yang tidak dibutuhkan di toko nyata.
Intinya, biaya yang dikeluarkan sangatlah relatif, sesuai dengan kebutuhan Anda.
Apabila Anda puas dengan tampilan toko minimal, untuk menjual 10 item per hari, dengan biaya yang cukup untuk sekadar menutupi biaya operasional, tentu saja tidak diperlukan banyak biaya. Namun, bila Anda berusaha mencapai sebuah bisnis sukses dengan omset miliaran rupiah per bulan, janganlah menganggap remeh faktor biaya.
0 komentar:
Posting Komentar