Selasa, 11 Oktober 2011

Wow! Dolar dan Yen Merajai Pasar Asia

INILAH.COM, Singapura - Kurs dolar dan yen menguat pada perdagnagan Rabu (12/10) terhadap mata uang utama di Asia. Pasar tertekan dengan melemahnya bursa saham karena sentimen negatif hubungan dagang AS-China.

Dolar menguat setelah senat AS mengesahkan UU mata uang yang berdampak pada China. Hal ini meningkatkan spekulasi soal proteksionisme perdagangan kedua negara.

Sedangkan pelemahan euro terjadi menjelang laporan produksi manufaktur yang dapat menunjukkan penurunan ekonomi di Eropa. Pound jatuh untuk hari kedua terhadap dolar sebelum data prakiraan klaim pengangguran Inggris.

"Hubungan AS dan China berpotensi memburuk dan mengarah ke perang dagang yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Investor menghindari risiko dengan membeli dolar dan yen," kata Marito Ueda, senior managing director di FX First Corp, Tokyo seperti dikutip dari bloomberg.com.

Dolar naik 0,2% menjadi US$1,3607 per euro di Tokyo. Yen naik 0,2% menjadi 10435 terhadap 17 mata uang negara mitra. Dolar melemah terhadap yen menjadi 76,71 yen dari 76,65 yen.

Parlemen AS menyetujui komposisi 63-35 untuk mengimbangi yuan China yang melemah. AS menekan mata uang dolar dan tidak mengambil tindakan korektif dalam menghadapi hukuman termasuk meningkatnya kebijakan dumping, larangan pengadaan barang bagi negara federal dan tidak memenuhi peryaratan pembiayaan Overseas Private Investment Corporation. Dengan perkembangan ini, China menentang kebijakan AS dan melarang penggunaan UU tersebut.

Euro tergelincir terhadap dolar dan yen dengan spekulasi kawasan Eropa berpotensi terjadi resesi. Produksi manufaktur negara Uni eropa diprediksi turun 0,8% pada bulan Agustus. Padahal pada bulan Juli masih naik 1,1%.

0 komentar:

Posting Komentar